Pengelola Wisata Bantah, Korban hilang bukan berwisata, tapi berburu ikan.

Informasi

Sentani,4/7/2022_ Kejadian orang hilang, saat berwisata ke pantai Harlen Minggu 3/7/2022 yang dikabarkan sedang melakukan selam di lokasih wisata pantai Harlen, dibantah keras oleh pengelolah wisata Bawa laut, Sopia Melisa Serontou ( Direktur Papua Diving Academi ).

Menurut keterangannya melalui telepon genggam bahwa, Korban datang ke pantai Harlen untuk berwisata sejak tanggal 2 dan menginap, pihak pengelola Home stay tidak mengetahui maksud lain dari kehadiran korban dan temannya, hanya melayani selayaknya sebagai tamu wisata.

Masyarakat kampung Tablasupa distrik Depapre secara keseluruhan baru mengetahui informasih orang hilang tanggal 3/7/2022 jam 15:00, sedangkan korban dan rekannya menginap dari tanggal 2/7/2022 dan melakukan perburuan ikan secara diam-diam tanpa sepengetahuan warga disitu, dan wargapun tidak tau niat mereka.

Sopia Menjelaskan bahwa, Korban awalnya memang datang sebagai pengunjung wisata, namun warga pengelola tempat wisata tidak mengetahui niat lain dibalik itu, hal ini dibuktikan dengan Lokasih inap korban bertempat di lokasih pantai Harlen, sedangkan lokasih perburuan ikan dilokasih yang berbeda, jaraknya kurang lebih 2 kilo, waktu kejadian itupun yang bersangkutan menggunakan alat pemanah ikan, barang bukti sudah teridentifikasi.

Ini jelas-jelas bahwa, korban bukan melakukan selam dalam rangka berwisata dibawa laut ( Diving ), seperti biasanya para wisatawan bawa laut yang datang ke wilayah kami selalu menghubungi kami, tapi ini diluar dari niat wisata.

Direktur Papua Diving Academi juga menjelaskan bahwa khusus untuk wisata bawa laut, di wilayah perairan laut Depapre, ini ada spod-spod menyelam yang suda ditentukan, dan para tamu yang datang kami selalu mengarahkan dan mendampingi,titik kejadian ini bukan spood menyelam, dan kami selama ini tidak bawa pengunjung kesitu.

Kejadian naas ini juga mengagetkan warga Tablasupa, sehingga sejak malam 3/7/2022 warga juga mulai melakukan ritual adat dan berupaya mencari korban.

Keterangan Ibu Sopia menjelaskan bahwa, Posisi kejadian orang hilang ini, masih berdekatan dengan Zona larangan adat ( Sassi ) masyarakat adat kampung Tablasupa di tanjung tanah merah, tempat khusus yang dilarang secara adat, warga masyarakat atau siapapun dia tidak bisa melakukan penangkapan ikan dan perburuan ikan disitu dalam bentuk apapun, sampai dengan batas waktu yang ditentukan selesai, barulah di buka dengan prosesi adat lalu dibebaskan untuk umum, kepada semua warga masyarakat tua muda anak yatim dan piatu boleh ambil ikan disitu, larangan ini sangat sakral secara budaya dan mengikat dengan alam.

Kami turut prihatin dengan peristiwa orang hilang saat berburu ikan di laut kami, kami berharap, para wisatawan yang datang alangkah baiknya melaporkan dengan baik niatnya saat berwisata, apalagi aktifitas di hari Minggu waktu ibadah sedang berlangsung, agar supaya ada informasih-informasih dari warga setempat, sehingga mendapat petunjuk dan arahan sesuai Sikon di situ. pemantik.id/

1 thought on “Pengelola Wisata Bantah, Korban hilang bukan berwisata, tapi berburu ikan.

  1. Om lokasi hilang bukan di situ tapi di tanjung luar, bukan daerah sasi, n org menyelam di sana sudah banyak sejak dari tahun 2017 sdh ada, mereka jalan juga naik speed dengan org lokal yg sdh biasa antar, kejadian murni musibah kecelakaan saat freedive spearfishing

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *